THE FACT ABOUT KISAH NABI SULAIMAN YANG MENGGILIR 70 ISTRI NYA DALAM SEMALAM DAN LUPA KATA INSYAALLAH THAT NO ONE IS SUGGESTING

The Fact About Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah That No One Is Suggesting

The Fact About Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah That No One Is Suggesting

Blog Article

Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu.

Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.

Imam Nawawi –rahimahullah- berkata: “Pertemuan (di rumah istri yang mendapat giliran hari) tersebut adalah sesuai dengan persetujuan mereka semua”. “Adapun bahwa Rasulullah mengulurkan tangannya kepada Zainab, dan perkataan Aisyah: “ini adalah Zainab”, yang dimaksud adalah tidak ada unsur kesengajaan, bahkan beliau mengira dia adalah Aisyah yang memang pemilik giliran hari tersebut, karena peristiwa tersebut terjadi pada malam hari dan di rumah itu tidak ada lampu.

Kami menundukan angin untuknya sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya, ia taat kepada Sulaiman sekalipun ia keras lagi kuat."

Ia menitipkan cincinnya itu kepadanya di suatu hari, lalu ia masuk ke tempat buang air. Tidak lama kemudian muncullah setan yang menyerupakan diri seperti dia, lalu setan itu berkata, "Kemarikanlah cincinku!"

فَلَمَّا قَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah ، أَتَاهَا أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ لَهَا قَوْلًا شَدِيدًا ، وَقَالَ : أَتَصْنَعِينَ هَذَا ؟! " . “Bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mempunyai sembilan istri, ketika beliau membagi hari kepada mereka, maka beliau tidak kembali lagi ke istri yang pertama kecuali setelah giliran hari bagi istri beliau yang kesembilan. Mereka semua berkumpul pada setiap malamnya di rumah salah satu istri yang beliau datangi. Suatu ketika beliau sedang di rumah Aisyah maka datanglah Zainab, maka beliau mengulurkan tangan beliau kepadanya. Aisyah berkata: “Dia adalah Zainab”, maka Nabi pun menarik kembali tangan beliau. Keduanya pun saling bercakap-cakap sampai terdengar ramai suaranya. Lalu terdengar suara adzan, kemudian Abu Bakar melewati rumah tersebut dan mendengar suara mereka berdua dan berkata: “Wahai, Rasulullah keluarlah menuju shalat, dan tutuplah mulut mereka dengan debu (menunjukkan peringatan yang keras)”. Maka Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun keluar, dan Aisyah berkata: “Sekarang Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- keluar menunaikan shalat”. Abu Bakar pun menghampiri saya (Anas bin Malik) dan marah, maka setelah Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menyelesaikan shalat, Abu Bakar menemui Aisyah dan menasehatinya dengan perkataan yang keras: “Apakah seperti itu yang kamu lakukan ?!”.

Jika kita telah mengetahui bahwa kisah Nabi Sulaiman Alaihissallam dengan cincinnya batil, maka kisah tersebut tidak layak untuk dijadikan sebagai tafsir dari ayat al-Qur’an. Namun timbul pertanyaan, “Tafsir seperti apakah yang benar dari ayat tersebut?”.

Al-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan mengambil rohnya.

s. di mana suatu waktu datanglah dua orang perempuan dan salah satu perempuan tersebut menggendong seorang bayi. Kedua perempuan tersebut bertemu dengan Nabi Sulaiman a.s. dan meminta keadilan. Dua perempuan tersebut bersikukuh bahwa mereka adalah ibu dari bayi tersebut. Perseteruan pun tak terhindarkan hingga akhirnya Nabi Sulaiman a.s. memberikan solusi cerdik. Baca juga : Hujan Lebat, TPS di Kota Kupang Tergenang Air Nabi Sulaiman a.s. mengatakan bahwa bayi tersebut harus dibelah menjadi dua agar dua perempuan tersebut sama-sama adil. Mendengar keputusan tersebut, perempuan pertama menangis dan langsung mengikhlaskan bayinya agar dimiliki perempuan kedua asalkan bayi tersebut hidup. Sementara perempuan kedua sepakat dengan solusi yang ditawarkan oleh Nabi Sulaiman a.s. Melihat hal itu, Nabi Sulaiman a.s. lantas menyerahkan bayi kepada perempuan pertama dan menyatakan bahwa perempuan pertama adalah ibu dari bayi tersebut. Hal ini bukan tanpa alasan, Nabi Sulaiman a.s. melihat rasa keibuan pada perempuan pertama. Wafatnya Nabi Sulaiman a.s.

Dan jika perhatian seseorang tertuju pada terhadap suatu perkara, maka dia akan menghabiskan umurnya dalam rangka meraih sesuatu itu, mengembangkan dan menegakkannya di antara manusia.

' Akan tetapi, ia tidak mengucapkan insyaallah. Kemudian ia menggilir seratus istri dalam satu malam, tetapi tidak ada seorang pun di antara para istrinya yang melahirkan anak, kecuali hanya satu istrinya yang melahirkan setengah anak manusia (lahir dalam keadaan cacat).'

Mungkin ada yang bertanya, “Bagaimana Sulaiman bersumpah terhadap sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang?” padahal terjadinya hal semacam ini termasuk perkara di mana seorang hamba Allah yang shalih tidak semestinya memastikan.

"Sulaiman bin Daud pernah mengucapkan: 'Sungguh, aku akan menggilir tujuh puluh istriku dalam satu malam sehingga nantinya masing-masing mereka akan melahirkan seorang ahli berkuda yang berjihad di jalan Allah SWT.'

Maka dengan serta merta setan itu terpental ke udara dan jatuh di halaman istana, sedangkan cincin Sulaiman berada di tangannya. Kemudian ia terbang jauh dan pergi ke laut, tetapi cincin tersebut terjatuh darinya, jatuh ke laut, lalu dimakan oleh seekor ikan yang ada di laut.

Report this page